-->

jenis-jenis dan spesifikasi oli, penngunaan oli yang tepat sesuai kebutuhan mesin

Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin memang banyak ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.

  • Jenis-jenis oli:  

Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.

Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester .
yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam).

Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral. berikut dalam kategori oli sintesis ini :

  • Oli Mesin
Oli mesin terbagi dalam tiga jenis oli, ialah oli mineral, semi sintetik dan full sintetik. Oli mineral merupakan oli yang terbuat dari bahan minyak bumi (based oil), untuk oli semi sintetik merupakan oli yang terbuat dari kombinasi antara oli mineral dan sintetik, sedangkan oli full sintetik terbuat dari bahan murni oli sintetik yang dikembangkan untuk pemakaian lebih tahan lama pada mesin mobil.
 
Pada oli mesin ukuran kental penggunaan telah di tetapkan oleh SAE (Society Automotive 
Engineers) terhadap iklim di Indonesia yang terletak di wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Bagi mutu atau kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai dengan huruf kapital. Untuk tipe mobil bensin umumnya menggunakan huruf S (service/spark) dan pada bensin menggunakan huruf C (comercial).

Mengganti oli mesin umumnya diukur melalui jarak tempuh per kilometer mobil. Oli mineral bisa digunakan maksimal sampai dengan 7000 km dan oli sintetik bisa di gunakan sampai dengan 10.000 km, namun sebaiknya mengganti oli yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan atau ATPM ialah umumnya 5000 km, untuk membuat kondisi mesin tetap prima.

Harga penjualan oli mobil per ukuran galon yang beredar di pasaran antara Rp. 113.000,- hingga Rp. 300.000,- tidak termasuk jasa penggantian. Jadi persiapkan jadwal rutin dalam mengganti oli mesin mobil sebelum komponen mesin anda rusak, caranya dengan mencatat kilometer awal ketika menggunakan oli baru.

Oli Transmisi
Oli juga digunakan dalam transmisi kendaraan. Terutama untuk ini, telah dikenal ada dua jenis oli transmisi ialah untuk transmisi manual dan matik, penggunaan oli-pun tentu tidak sama. Oli transmisi manual mampu digunakan sampai 10.000 km, itu berarti oli bisa digunakan sampai sejauh 10.000 km dalam keadaan jalan, tidak termasuk dalam kondisi macet atau tiap enam bulan sekali.

Pada oli khusus matic, sebaiknya menggati setiap kelipatan 20.000 km. Bicara soal harga oli transmisi yang saat ini ialah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000 untuk transmisi manual, sedangkan harga oli untuk transmisi matik sekitar Rp. 60.000,- hingga Rp. 220.000,- .

Oli Gardan
Umumnya penggantian oli gardan dilakukan bersamaan dengan oli transmisi,  Gantilah oli gardan secara teratur setiap 20.000 km, dan gunakan nilai kekentalan pelumas tepat yang dianjurkan produsen kendaraan. Harga oli gardan yang ada di pasaran ialah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000,-

Oli / Minyak Rem
Sama seperti oli mesin, minyak rem ini juga memiliki grade-nya seperti halnya SAE dan API, yang dinyatakan dalam satuan DOT(Department Of Transportation). DOT merupakan nilai titik didih dari minyak rem dalam meredam panas akibat pengereman, semakin rendah angka DOT kemampuan meredam panasnya juga kecil. Umumnya minyak rem DOT 3 yang umum digunakan untuk 

kendaraan harian, sementara DOT yang tinggi seperti DOT 5 dipergunakan untuk kendaraan lomba.
Dipasaran terdapat DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Makin tinggi angka DOT-nya, makin rentan terhadap masa pakai. Kalau grade-nya DOT 3, tidak terdapat masalah pada masa untuk sistem rem, minyak rem itu harus diganti minimal setelah kendaraan digunakan setahun. Kalau DOT-nya lebih tinggi, DOT 5 umpamanya, jadi waktu penggantiannya dapat lebih cepat.

Oli / Minyak Power Steering
Pada perangkat power steering tidak lepas dari penggunaan oli. Oli pada powersteering digunakan sebagai pompa hidraulik sehingga meringankan pengguna kendaraan mobil untuk menggerakan pengendali stir mobil.

  • Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.

Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.

Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.

Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin. Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena mesin belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik menggunakan oli kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.

Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing.
  • Grade oli
Kualitas oli disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1 Juli 2001. Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk katagori sebelumnya. Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya. Sebaliknya jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli SH didesain untuk mesin yang lebih lama.

Ada dua tipe API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark-plug ignition (pakai busi) untuk mobil MPV atau pikap bermesin bensin. C (Commercial) diaplikasikan pada truk heavy duty dan mesin diesel.

Contohnya katagori C adalah CF, CF-2, CG-4. Bila menggunakan mesin diesel pastikan memakai katagori yang tepat karena oli mesin diesel berbeda dengan oli mesin bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran lebih tinggi. Oli jenis ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli tetap bersih.

 SM (Current), Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
-
 SL (Current) Merupakan katagori terakhir sampai saat ini. Diperkenalkan pada 1 Juni 2001. Oli ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengkonsumsi oli lebih rendah. Beberapa oli ini juga cocok dengan spesifikasi terakhir ILSAC sebagai Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya

* SJ (Current) : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
* SH (Obsolete): Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
* SG (Obselete): Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
* SF (Obsolete): Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya

  • Kode SAE Oli Motor
Kekentalan Oli Pelumas adalah hal paling menentukan saat memilih Oli Motor, Kekentalan Oli Pelumas merupakan salah satu sifat karakteristik fisik oli mesin yang sangat penting. Dalam istilah oli mesin kekentalan biasa dikenal sebagai viskositas. Sebelumnya ada baiknya jika kita membahas sedikit teori Oli Pelumas, sebelum memilih Oli Pelumas berdasarkan Kode SAE Oli Motor.

SAE
SAE (Society of Automotive Engineer) adalah lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif.

Viscosity
Viskositi adalah kemampuan laju liquid dalam hal ini mungkin Oli Pelumas. untuk Oli Pelumas Otomotif kita kenal dengan lube oil grade, yang kemudian oleh SAE di uji pada temp tertentu shingga kita mengenal oli multi grade 10W40, 20W50 dsb serta oli mono grade seperti SAE 20, 40 dsb

Ini berbeda dengan pengujian Oli Pelumas Industri. pengujian dilakukan oleh ISO, shingga kita mengenal istilah lubrcant ISO VG 32, 46, 100, 680, 100, dsb. Dimana ISO melakukan standar pengujian pada 40 deg C dan 100 deg C.. atau mungkin untuk applikasi gear oil digunakan standar AGMA atau SAE gear viscosity..

Viscosity Index
Sedangkan Viscosity Index (VI) adalah kemampuan lubricant mempertahankan kekentalannya terhadap temperature, baik itu hi or low temp, smakin tinggi nilai VI smakin baik lubricant itu tahan terhadap perubahan temperature, Setelah bicara sedikit teknis, sekarang kita lanjutkan pada rahasia kode SAE Oli Pelumas Motor kita.


 - Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999.
-  Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE SAE 40, SAE 10w, SAE 20w50,SAE 15w50,SAE 10w40,SAE 15w40 dst.

Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas). Contohnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.

Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade seperti 10W-50. Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.

Pertanyaan :

- Lalu Oli ber SAE manakah yang cocok untuk Motor Kita ? SAE20w50,10w40,15w40 atau 15w50?
- Benarkah kalau “tarikan enteng”pake oli encer, menandakan oli yg dipake cocok utk motor Kita?

Mari kita cari jawabannya, Kita akan coba membahas beberapa kode SAE untuk mendapatkan Oli Pelumas yang ideal untuk motor kita, kita akan bahas satu-persatu dari 4 tingkat SAE Oli Pelumas motor yang paling cocok untuk iklim Indonesia

Performa mesin dan hasil pengujian,idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50.
gambar sae


SAE 20w50
Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C (kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .

Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan /perawatan mesin, khususnya utk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang brjalan jauh ,polusi dan beban berat. 

SAE 15w50
Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .Jenis oli relative sama dg SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal utk.oli mineral 130, utk. sintetis 150)

 SAE 10w40
Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C (kode 10w) dan suhu 150 C dg tk.kekentalan tertentu .Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin

SAE 15w40
Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dg tk.kekentalan tertentu .Nilai VI ,minimal utk.oli mineral 125, utk. sintetis 145.
  • menentukan oli mesin yang tepat
Untuk bisa menentukan oli mesin yang baik untuk kendaraan Anda, beberapa hal ini bisa Anda lakukan diantaranya adalah :
  1. Cek spesifikasi kendaraan Anda, jangan sampai oli yang Anda gunakan tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan Anda. Untuk mengetahui spesifikasi yang cocok Anda bisa melihat buku manual kendaraan terkait informasi dan penggunaan oli mesin untuk mobil Anda. Disana Anda akan menemukan jenis dan spesifikasi oli mesin standar rekomendasi pabrik yang baik digunakan untuk mobil Anda, baik kode API Service ataupun standar minimal SAE nya.
  2. Memperhatikan API Service yang dipilih, API (American Petroleum Institute) merupakan sebuah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli guna menjaga performa mesin. Kualitas oli mesin sudah di klasifikasikan sedemikian rupa baik dari jenis mesin, masa pakai, teknologi yang dipakai pada mesin, dan lain sebagainya. Sehingga, ketika memilih oli mesin untuk mobil, Anda wajib dan perlu memperhatikan kode API service pada oli mesin yang Anda pilih.Jangan sampai kita menggunakan oli mesin dengan API service lebih rendah dari yang sudah di tetapkan pabrikan karena bisa berdampak kurang baik buat ketahanan mesin untuk jangka waktu yang lama. Semisal oli untuk mesin dengan bahan bakar bensin akan mengunakan kode yang diawali dengan huruf “S” seperti SJ, SL, SM, SN. Sedangkan untuk oli mesin diesel menggunakan kode yang diawali dengan huruf “C” seperti CD, CG, CF. Sehingga saat mobil Anda menggunakan mesin bensin, maka kita harus menggunakan oli mesin yang berkode API service  S, begitu juga sebaliknya untuk diesel pakainya API service  C.
  3. Memperhatikan kode SAE oli yang dipilih, SAE merupakan indeks kekentalan cairan yang ada pada oli mesin. SAE ini merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers (SAE) sebagai badan internasional yang menetapkan indeks kekentalan oli secara internasional. Ini artinya, tingkat kekentalan oli sudah diklasifikasikan berdasarkan sistem numerik yang mereka tetapkan guna mengetahui tingkat kekentalan oli mesin berdasarkan suhu yang sudah ditetapkan. SAE ini ada yang Single grade ada juga yang Multi grade.

Oli Single Grade berarti oli tersebut memiliki nilai kekentalan yang selalu tetap dan tidak berubah apabila terjadi perubahan suhu oli. Contoh SAE 5, SAE 10, SAE 30. Pada oli SAE 5, ini berarti Oli tersebut punya nilai kekentalan 5 untuk semua tingkatan suhu. Untuk Oli dengan SAE Multi grade ini berarti bahwa oli tersebut memiliki tingkat kekentalan yang dapat berubah tergantung dari kondisi suhu oli tersebut, Contoh kode SAE 10W-30, SAE 15W-40, SAE 5W-30. Pada SAE 10W-30 ini berarti oli tersebut memiliki nilai kekentalan 10 saat suhu oli rendah (dingin) dan nilai kekentalan 30 disaat suhu oli panas. Sedangkan kode “W” memiliki arti “Winter” yang berarti oli tersebut dapat digunakan untuk musim dingin.

Beberapa hal diatas dapat Anda lakukan untuk mengetahui oli yang terbaik dan cocok untuk kendaraan yang Anda gunakan. Jangan sampai ketidaktahuan mengenai spesifikasi mesin kendaraan membuat kerugian pada kendaraan kesayangan Anda. Gunakanlah oli mesin yang sesuai untuk kendaraan agar umur kendaraan Anda dapat bertahan lebih maksimal.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "jenis-jenis dan spesifikasi oli, penngunaan oli yang tepat sesuai kebutuhan mesin"

Post a Comment

silahkan untuk berkomentar disini ,,,,,

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel