investment cating, Pengecoran Presisi pada Sudu Turbin
A.
Investment
Casting
Investment casting merupakan salah
satu cara/metoda pembentukan produk melalui proses pengecoran dimana berbeda
dengan metoda yang telah dibahas seperti sand casting, Dies casting dan
lain-lain terutama dalam proses pembentukan cetakannya. Proses pembentukan
cetakan dimana cetakan dibuat dari pasir cetak (sand casting) diawali dengan
pembuatan model (pattern) dan untuk model yang dipakai dalam proses ini ialah
dipilih dari bahan-bahan yang memiliki titik cair sangat rendah misalnya lilin
(wax), ini digunakan dalam berbagai pembuatan model dengan bentuk yang sangat
rumit, dalam proses ini model dibentuk dengan bahan lilin, selanjutnya dilapisi
dengan bahan pelapis seperti ethil atau sodium silikat untuk menghaluskan
permukaan model. Kemudian model ini ditempatkan (invested) didalam bahan
cetakan seperti “resin” yang, selanjutnya investment dikeringkan melalui pemanasan,
proses pengeringan dengan pemanasan dari 100 sampai 110C ini akan mengakibatkan
lilin sebagai model (pattern) ini menjadi lumer dan mengalir melalui pori-pori
bahan cetakan sehingga membentuk rongga sesuai dengan bentuk produk yang
diinginkan, kemudian pemanasan dilanjutkan sampai 1000C untuk mengeraskan
cetakan tersebut.
Proses pengecoran dengan Investment
casting ini menghasilkan produk yang akurat karena mould (cetakan)nya sangat
kaku (rigid) serta digunakan hanya untuk satu buah produk dan untuk produk
berikutnya harus membentuk mould baru, namun dalam satu rangka cetak dapat
terdiri dari beberapa buah pola untuk beberapa buah produk yang tersusun dengan
perencanaan saluran tunggal untuk proses penuangan (mono-shelles Mold).
coran |
Proses pengecoran dengan metode
Investment Casting ini dilakukan pada dapur Vacum untuk mengindari terbentuknya
rongga yang diakibatkan oleh gelembung uap atau udara. Investment Casting
memungkinkan untuk membentuk benda tuangan yang tidak mungkin untuk dibentuk
dengan metode-metode yang lain seperti san Casting dan lain-lain yang menuntut
kemudahan dalam melepas model (Pattern) sebagaimana terjadi dalam metoda Sand
Castng atau mungkin kemudahan dalam mengeluarkan benda hasil penuangan dari
dalam cetakan sebagaimana yang tejadi dalam Dies Casting.
Keuntungan Investment Casting
1. Dapat membuat produk dengan bentuk
yang rumit
2. Dimensi produk yang baik,
sangatpresisi, tanpa finishing
3. Permukaan yang halus
4. Tidak memiliki parting line
5. Hanya diperlukan sedikit permesinan
6. Dapat memproduksi banyak produk
dalam satu kali proses pengecoran.
Kerugian Investment Casting
1. Biaya pembuatan yang tinggi
2. Hampir tidak dapat didaur ulang (keramik)
3. Sulit untuk membuat produk yang memiliki inti
4. Terbatas untuk pengecoran produk yang
berukuran kecil
B.
Sudu
Turbin
Sudu turbin
tekanan tinggi digunakan pada bagian
turbin gas dengan suhu tertinggi bahkan
memerlukan suatu proses pendinginan (cooling) terintegrasi.
Sudu turbin adalah bagian yang sangat penting dalam suatu turbin gas. sudu
turbin digunakan pada turbin gas yang digunakan pada pendorong pesawat terbang dan system pembangkit tenaga listrik di atas
tanah (land based power generation).
Turbin terdiri dari saluran masuk udara,
kompresor, ruangbakar, bagian turbin dengan tekanan tinggi dan rendah, dan saluran buangan (exhaust ). Turbin gas beroperasi pada suatu prinsip
yang sederhana yaitu mengkonversikan
energy panas (heat ) menjadi
energy mekanik dengan menyedot sejumlah udara yang sangat besar, memampatkan
sampai tekanan yang tinggi, mencampurkan udara termampatkan
itu dengan bahan bakar kemudian membakarnya.
Yang kesemua pekerjaan penekanan dan
pengekspansian dilakukan oleh sudu turbin.
Sudu turbin dirancang dengan beberapa banyak pertimbangan
seperti geometri yang aero-properties yang berhubungan sifat fluida kerja:
temperatur, tekanan, dan kecepatan.
Selain itu juga bergantung pada pemilihan bahan yang
tepat yang dipengaruhi
oleh beban yang
bekerja seperti puntiran
(akibat putaran yang sangat tinggi).
Sehingga baik geometri , material dan dimensi juga harus
diperhitungkan dengan sangat presisi. Para engineering designer berupaya untuk memaksimalkan
temperatur operasi pada turbin atau lebih khusus lagi pada bagian turbin yang bertekanan
tinggi meskipun ada batasan-batasan yang tergantung pada kekuatan material. Turbin tersusun dari ratusan
sudu yang berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Selain itu, sudu turbin juga didesain memiliki saluran pendingin internal (berupalubang-lubang);
seperti tampak pada gambar1 dan 2; yang menambah kepresisian pembuatannya.
Pemilihan bahan
untuk suatu komponen mesin bergantung pada beban apa yang akan ditanggung oleh
bahan tersebut. Sebagaimana dijelaskan di atas, sudu turbin mengalami
beberapa beban seperti: beban lelah akibat putaran jangka panjang, beban temperatur dan
tekanan yang sangat tinggi,dll. Sejumlah material logam campuran (alloys) telah dikembangkan untuk penggunaan tertentu seperti sudu turbin gas.
Saat inimaterial yang digunakan adalah palladium alloys. Alloys tersebut bergantung pada material
logam tambahan seperti molybdenum dan tungsten juga s ejumlah persen tambahan berupa platinum untuk menambah sifat material
yang lebih baik lagi. Selain itu, pemilihan material juga diperkirakan
terhadap proses manufaktur dan biaya (cost ).
C.
Proses
Pengecoran (casting) pada Sudu Turbin
Secara umum
pengecoran adalah proses pembuatan suatu komponen dengan cara mencairkan material logam dan menuangkannya ke dalam suatu cetakan yang sesuai. Cetakan yang biasa digunakan terbuat
dari benda-benda tahan panas seperti pasir dan keramik.
Proses pengecoran ada beberapa macam. Namun dalam hal ini, kita akan membahas proses
pengecoran pada sudu turbin yaitu pengecoran presisi (investment casting).
Dalam proses pengecoran
ini pola dibuat dari lilin yang dilapisi
dengan bahan tahan api untuk membuat cetakan, setelah sebelumnya lilin tersebut mencair terlebih dahulu dan dikeluarkan dari rongga cetakan. Pola
lilin dibuat dengan cetakan i nduk (master die), dengan cara menuang atau menginjeksikan
lilin cair ke dalam cetakan induk tersebut.
Tahapan
pengecoran presisi :
1.
Pola lilin dibuat.
2.
Beberapa pola ditempelkan pada saluran turun (sprue)
membentuk pohon bola.
3.
Pohon pola dilapisi dengan lapisan
tipis bahan tahan api.
4.
Seluruh cetakan terbentuk dengan menutup pola yang
telah dilapisi tersebut dengan bahan tahan api sehingga menjadi kaku.
5.
Cetakan dipegang dalam posisi terbalik, kemudian dipanaskan sehingga lilin meleleh dan
keluar dari dalam cetakan.
6.
Cetakan dipanaskan kembali dalam suhu tinggi,
sehingga semua kotoran terbuang dari cetakan dan
semua logam cair dapat masuk ke dalam bagian-bagian yang rumit; disebut
proses pre-heating.
7.
Setelah logam cair dituangkan dan membeku cetakan dipecahkan, dan coran dilepaskan dari sprue-nya
Pengecoran presisi dilakukan pada sudu
turbin dengan alasan sbb:
1.
Dapat membuat coran dalam
bentuk yang rumit;
2.
Ketelitian dimensi sangat
baik (toleransi ± 0.076 mm);
3.
Permukaan hasil coran sangat baik;
4.
Lilin dapat didaur ulang;
5.
Tidak diperlukan pemesinan lanjut
Pengecoran Presisi pada Sudu Turbin
Dengan segala kerumitan geometri dan fungsi sudu turbin,
maka sudu turbin juga dimanufaktur dengan presisi. Pengecoran adalah cara yang paling tepat
untuk memanufaktur sudu turbin. Pengecoran sudu turbin dilakukan sbb:
1.
Pengisi (core) berupa keramik diletakkan
sedemikian rupa ke
dalam pola cetakan untuk nantinya menjadi bagian saluran pendingin pada sudu.2.
2.
Wax (lapisan lilin) dimasukkan ke dalam
cetakan untuk menghasilkan bentuk awal sudu.
3.
Kemudian posisi core dipresisikan dengan menancapkan
suatu kawat penahan
(pinning wire) pada lapisan lilin.
4.
Selanjutnya bentuk awal tersebut dilapisi
dengan beberapa lapisan keramik
sehingga dengan pasti membentuk
lapisan yang tebaldisekitar bentuk awal (pre-form)yang di dalamnya ada penahan (pinning wire)
5.
Kemudian, hasil rakitan
tersebut dipanaskan untuk melelehkan dan
mengeluarkan lapisan lilin kemudian dibakar untuk menguatkan keramik.
Hasilnya adalah suatu cetakan
cangkang (shell) dari keramik yang berisi beberapa
pola core untuk saluran pendingin yang posisinya disesuaikan oleh beberapa kawat
penahan yang tertancap pada cangkang
6.
Terakhir, cetakan dipanaskan awal (preheat) untuk digunakan dalam pengecoran sudu
turbin dengan menuangkan material logam yang telah dicairkan. Hasil dari cetakan
adapun lubang-lubang tambahan pada blade dapat dibuat dengan pengeboran (drilling).
Yes i am totally agreed with this article and i just want say that this article is very nice and very informative article.I will make sure to be reading your blog more. You made a good point but I can't help but wonder, what about the other side? !!!!!!Thanks 15kv 220pf
ReplyDelete