-->

Kendaraan Transportasi Pedesaan perubahan untuk indonesia




kendaraan pedesaan

Kota merupakan sistem yang di dalamnya terdapat aktor– aktor dan sub sistem serta berinteraksi satu dengan yang lain, yang terdiri dari sistem aktifitas, sistem pembangunan lahan dan sistem lingkungan. (Chapin & Kaiser dalam Nurmandi,1999). Sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah perkotaan akan mengakibatkan peningkatan aktivitas dari penduduknya secara keseluruhan. Aktivitas yang semula berada di pusat kota akan terus meluas ke pinggiran kota. Kemajuan di bidang pendidikan, teknologi dan sosial ekonomi serta kebudayaan turut meningkatkan tingkat hidup, baik itu bagi warga kota maupun warga di sekitarnya

 kota selalu dipandang sebagai pusat pendidikan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat pemerintahan. Karena itulah kota merupakan sumber pengaruh dan sumber stimulan. Ditinjau dari hierarki tempat, kota memiliki tingkat tertinggi, walaupun menurut sejarah perkembangannya kota berasal dari tempat permukiman yang sederhana. Perkembangan warga kota untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan membawa dampak pada terjadinya modernisasi. Modernisasi telah banyak membawa perubahan cara hidup baik bagi warga kota maupun warga di sekitarnya.

Namun Daerah pedesaan yang mendapat pengaruh dari kota memiliki peranan penting karena pada tahun 1990-an kurang lebih 70 % rakyat di wilayah Indonesia bertempat tinggal di desa.

Pengaruh kehidupan modern kota telah banyak menyentuh daerah pedesaan sehingga wujud desa sudah menunjukkan banyak perubahan. Kesuburan tanah dan iklim mendukung dijadikannya desa sebagai daerah agraris dengan komoditi utama berupa hasil – hasil pertanian. Sarana dan prasarana transportasi serta kemajuan teknologi yang sudah menjangkau daerah pedesaan telah meningkatkan frekuensi ataupun hubungan ekonomi antara masyarakat pedesaan dan masyarakat kota. Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang terdapat di desa, kota dan antara desa – kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa kota, pengaruh kota terhadap desa, kebutuhan timbal balik desa – kota telah memacu interaksi desa – kota secara bertahap dan efektif. Dengan adanya kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas antar daerah, maka sifat isolasi desa berangsur – angsur berkurang.

Perkembangan sarana dan prasarana transportasi menyebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota berkurang, dan kegiatan di wilayah kota dapat dilakukan dengan memanfaatkan angkutan umum. Perkembangan ini turut mempengaruhi bidang bidang lain seperti pendidikan dan perdagangan. Perdagangan antara desa dengan kota berupa hasil pertanian dan hasil industri dapat berjalan dengan lancar. Interaksi yang sedemikian besar akan menambah semangat bekerja warga desa maupun warga kota. Akibatnya kehidupan daerah pedesaan akan selalu hidup dan monotoni kehidupan desa yang menjemukan dapat terhapus secara berangsur – angsur. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan di bidang transportasi.

Salah satu perwujudan dari sistem aktifitas adalah sistem transportasi yang menunjukkan adanya pengaturan pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke 15 tempat yang lain (Chapin dalam Nurmandi, 1999). Adanya pergerakan manusia dan barang tersebut tentunya membawa dampak terhadap perekonomian. Pergerakan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya menimbulkan adanya perubahan nilai dan fungsi. Menurut Iskandar Abubakar, dkk (1996), salah satu indikator kota modern adalah tersedianya sarana transportasi bagi warga kotanya, salah satunya adalah ketersediaan angkutan umum yang memadai. Fungsi, peran serta masalah yang ditimbulkan oleh angkutan umum ini semakin kompleks seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Kompleksnya permasalahan yang timbul disebabkan oleh kenyataan bahwa transportasi memiliki peran ganda dalam perekonomian. Di satu sisi transportasi merupakan alat untuk mengubah nilai barang dan jasa terkait dengan proses distribusi dan di sisi lain transportasi juga merupakan suatu peluang usaha jasa yang memiliki prospek cukup menarik.

1.2 TUJUAN
            Undang-undang desentralisasi (UU 22/99 dan UU 25/99) merupakan perubahan besar dalam memformulasikan tujuan pembangunan program transportasi perdesaan. Dalam sistem desentralisasi, pemerintah daerah harus membuat prioritas pembangunan dan merespon kebutuhan pembangunan mereka sendiri. Yang masyarakat perdesaan butuhkan adalah inti dari proses pembangunan. Pentingnya akses utnuk membuka isolasi adalah alasan mengaap transport merupakan elemen esensial di pembangunan. Jones (1981, yang dikutip oleh Dongges, 2001, dalam Jinny, 2001) menyataklan bahwa “Isolasi adalah halangan utama pembangunan. Isolasi menyebabkan kemiskinan, karena pelayanan tidak mencapai yang terisolasi dan membuat mereka tidak terkontak kegiatan peningkatan pendapatan”. Program transportasi harus menjamin akses orang ke kebutuhan dasar juga kesempatan sosial dan ekonomi yaitu termasuk meningkatkan keahlian dan produktivitas mereka.

1.3 RUMUSAN MASALAH
berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi pada kendaraan pedesaan, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Uraian umum mengenai pengertian dari transportasi.
2.      Transportasi juga merupakan tulang punggung dari perekonomian.
3.      Penjelasan tentang pengembangan Transportasi kendaraan pedesan di desa
4.   Gambar dimensi Design sebuah kendaraan pedesaan 
 
      2.1 TEORI DASAR
            Pengertian Transportasi secara umum adalah Rangkaian kegiatan memindahkan/ mengangkut barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan menggunakan salah satu moda transportasi, yang dapat meliputi moda transportasi darat, laut/ sungai maupun udara.
Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen lazim disebut rantai transportasi (chain of transportation).
            Tiap sektor disebut mata rantai (link) yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Kelancaran dan kecepatan arus transportasi ditentukan oleh mata rantai yang terlemah dari rangkaian kegiatan transportasi tersebut, sampai pada mata rantai yang terkuat.
Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang dalam kondisi baik.
            Di Indonesia dikenal pula transportasi dalam arti mencakup sama dengan pengertian distribusi dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 10 tahun 1988 tanggal 26 Februari 1988 tentang Jasa pengurusan Transportasi , pasal 1 berbunyi :
            Kendaraan Pedesaan contohnya saja Molek, molek adalah Transportasi pedesaan Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu memiliki alat trasportasi yang sangat unik. Bentuknya mirib dengan kereta api. Memang seperti kereta api, tapi sudah dipermak sedemikian rupa menjadi Molek atau motor lori ekspres. Itulah kreatifnya masyarakat ini. Kendaraan itu sejenis kereta api kecil yang digunakan sebagai kendaraan alternatif. Molek ini dilengkapi dengan mesin diesel yang didesain sedemikian rupa untuk memutar roda lori yang dihubungkan dengan rantai berukuran besar. Kendaraan itu dapat melintasi rel peninggalan zaman penjajahan kolonial. Secara umum, Molek ini mampu menampung 10  hingga 12 orang penumpang.
 Awalnya kereta mini tersebut adalah peninggalan zaman penjajahan. Namun oleh sang mekanik dimodifikasi sedemikian rupa untuk dijadikan sarana transportasi darat menuju pusat Desa Lebong Tandai.
Namun berbeda kali ini akan mengembangkan sarana tranportasi pedesaan modern yang bergaya seperti kendaraan molek ini bentuk konsep sama tetap berjalan diatas bantalan rel hanya saja penggerak roda memakai ban. Tetap menggunakan mesin diesel sebagai mesin penggerak Utama .  kendaraan ini multifungsi trek tidak hanya berjalan diatas trek rel saja tetapi  dijalan raya bisa berjalan atau dapat digunakan 
 
Kendaraan Molek

                        Sejalan dengan kebutuhan saat ini Pengembangan inovasi tranportasi modern pada  kendaaran pedesan di desa sangat dibutuhkan untuk mobilitas desa ke kota. Maka hadir kendaaran pedesaan “people mover Capsule”. People Mover Capsule merupakan pengembangan dari kendaaran molek. People Mover Capsule adalah alat transportasi sebagai mobilitas warga dengan kapasitas yang sama spesifikasi sama dan mekanisme yang sama.
            People Mover Capsule ini bisa berjalan diatas rel maupun aspal dimana mekanisme ini akan terus dikembangkankan guna mobilitas dan efisien biaya.
People Mover Capsule ini Bensin solar untuk Menggerakan Mesin, Dan Memiliki 1 bogie 2 load axle pada roda sebesar 25º atau 4 ban disetiapban terdapat suspensi pegas daun

 3.1 Analisa Lingkungan Lalu lintas

hubungan antara lalu-lintas dengan tata guna lahan dapat dikembangkan melalui suatu proses perencanaan transportasi yang saling terkait, terdiri dari :
1.      Bangkitan / Tarikan perjalanan, untuk menentukan hubungan antara pelaku perjalanan dan faktor guna lahan yang dicatat dalam perencanaan.
2.      Penyebaran perjalanan, yang menentukan pola perjalanan antar zona.
3.      Pembebanan trafic, yang menentukan jalur transportasi publik atau jaringan jalan suatu perjalanan yang akan dibuat.
4.      Pemilihan moda, suatu keputusan yang dibuat untuk memilih moda perjalanan yang akan digunakan oleh pelaku perjalanan.
3.2 Analisa pada beban kendaraan pada faktor jalan dan lingkungan
3.2.1    Beban pada kendaraan
Mesin atau peralatan serta komponen-komponenya pasti menerima beban operasional dan beban lingkungan dalam melakukan fungsinya. Beban dapat dalam bentuk gaya, momen, defleksi, temperatur, tekanan dan lain-lain. Analisis pembebanan dalam perancangan mesin atau komponen mesin sangatlah penting, karena jika beban telah diketahui maka dimensi, kekuatan, material, serta variabel design lainnya dapat ditentukan. Jenis beban pada suatu mesin/peralatan dapat dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan karakter beban yang bekerja dan adanya gerakan atau perpindahan. Jika konfigurasi umum dari mesin telah didefinisikan dan gerakan kinematikanya telah dihitung, maka tugas berikutnya adalah menganalisis besar dan arah semua gaya, momen, dan beban lainnya. Beban-beban ini dapat saja konstan atau bervariasi terhadap waktu. Komponen mesin dimana gaya tersebut bekerja juga bisa dalam keadaaan diam (statik) atau bergerak.
Beban terkonsentrasi pada kendaaran people mover capsule : beban yang diaplikasikan pada daerah yang sangat kecil dibandingkan dengan luas komponen yang dibebani, dapat diidealisasikan menjadi beban terkonsentrasi pada suatu titik.
3.2.2 Beban pada lingkungan
Kendaraan berat dapat menyebabkan kerusakan pada strutur jalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kendaraan berat dengan muatan normal dan kendaraan berat yang berlebih (Overload), pada masing-masing kendaraan tersebut berbeda nilai Ekivalen Standar Axle (ESA). adapun Kendaraan berat yang banyak menyebabkan kerusakan jalan pada jalan tersebut , yaitu kendaraan berat dengan muatan yang melebihi batas Muatan Sumbu Terberat (MST) jalan Pahlawan dengan jenis kendaraan semi trailer dengan persentase pengaruhnya sampai 46,6212%,

 3.3 Analisa Pada analisa pada Gaya kendaraan pada roda dan axle roda pada kecepatan.
bertujuan untuk mengetahui gaya–gaya  yang terjadi pada axle penggerak roda-roda kendaraan, supaya kendaraan tersebut tidak mengalami roda terangkat. Secara sederhana idealnya besar gaya yang diberikan ke roda agar kendaraan stabil dan tetap berada pada permukaan jalan. menentukan model kendaraan, pemilihan profil lintasan, penetapan arah kendaraan, input kecepatan, dan analisa respon gaya-gaya (Fx,Fy, Fz) pada masing-masing axle roda-roda kendaraan, selanjutnya menarik kesimpulan besar gaya idealnya.
            Ada tiga gaya yang bekerja pada ban yaitu: (a) Gaya normal atau vertikal (FZ), yang diakibatkan oleh gaya berat kendaraan, dan gaya inertia yang mengarah ke arah vertikal, (b) Gaya longitudinal (Fx), yang umumnya akibat gaya inersia percepatan atau pengereman dan juga mungkin diakibatkan oleh komponen longitudinal dari gaya centrifugal kendaraan, (c) Gaya samping atau gaya lateral, yang disebabkan oleh gaya sentrifugal kendaraan.

Ban atau Roda

Roda yang mengalami rolling, stress yang terjadi pada roda bukanlah dalam kondisi steady state, sehingga menimbulkan slip kontak (κ′) dan deformasi (u) yang juga besarnya tidak konstan. Pada model ini,  u and κ′ cendrung kecil. Sehinga hubungan antara Fx dan u serta u terhadap κ′ menjadi merupakan fungsi linear:
rumus
Data di atas diperoleh berdasarkan pendekatan empris data roda penggerak kendaraan.
3.4  Analisi Pengereman pada kendaraan
      Berdasarkan perhitungan pada analisa data distribusi pengereman, nilai Kbf dan Kbr aktual sistem pengereman adalah 0,74 dan 0,26 sedangkan hal ini tidak sesuai dengan nilai Kbf dan Kbr yang dibutuhkan oleh kendaraan, Kbf dan Kbr yang dibutuhkan pada sistem pengereman ini ialah sebesar 0,59 dan 0,41. Maka dari itu dimensi sistem pengereman harus diubah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, hal ini juga berfungsi untuk menghindari understeer yang berlebihan. Dalam hal ini variabel yang saya rekomendasikan untuk diubah dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan kesulitan dalam melakukan perubahan, adalah menambah luas area dari piston kaliper pada roda belakang.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kendaraan Transportasi Pedesaan perubahan untuk indonesia"

Post a Comment

silahkan untuk berkomentar disini ,,,,,

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel